Cari dengan kata kunci

taman_bungkul_1290.jpg

Bercengkerama dan Menikmati Keteduhan Kota di Taman Bungkul

Keberadaan taman di tengah kota bukanlah pemanis belaka, lebih dari itu, taman kota menjadi tempat yang penting untuk bersosialisasi, sehingga terjalin rasa saling mencintai dan menghormati antar sesama yang berimbas pada kuatnya kebhinekaan Indonesia.

Pariwisata

Keberadaan taman di tengah kota bukanlah pemanis belaka, lebih dari itu, taman kota menjadi tempat yang penting untuk bersosialisasi, sehingga terjalin rasa saling mencintai dan menghormati antar sesama yang berimbas pada kuatnya kebhinekaan Indonesia. Pentingnya keberadaan taman kota itulah yang mendorong berbagai kota di Indonesia turut berupaya mendirikan taman, tak terkecuali di Surabaya, Jawa Timur.

Taman kota Surabaya bernama Taman Bungkul, pemberian nama ini tidak lepas dari sejarah keberadaan Mbah Bungkul, yaitu ulama termasyur dari abad-15 yang juga masih mempunyai pertalian darah dengan Sunan Ampel. Diresmikan sejak 21 Maret 2007, Taman Bungkul berdiri di jantung Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Raya Darmo. Lokasinya yang strategis, membuat Taman Bungkul dapat diakses dari berbagai arah.

Taman Bungkul tidak pernah sepi dari pengunjung, pasalnya di taman yang berdiri di atas lahan seluas 900 m2 ini terdapat berbagai fasilitas pendukung. Faslitas pendukung tersebut antara lain jogging track, taman bermain anak, kran air siap minum, spot berlatih skateboard dan BMX, amphiteater dengan panjang diameter mencapai 33 m, dan fasilitas hotspot di bebepara titik taman.

Di akhir pekan, tidak jarang Taman Bungkul kerap mengadakan berbagai acara panggung hiburan, seperti misalnya konser musik dan seni budaya. Selain itu, Taman Bungkul yang selalu hidup 24 jam non-stop menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas anak-anak muda Surabaya, seperti komunitas skateboard, BMX, moge, hingga komunitas kesenian.

Taman Bungkul juga dilengkapi dengan pasar kuliner. Berada di bagian belakang taman, pasar kuliner Taman Bungkul menjajakan berbagai kuliner khas Surabaya. Dengan rata-rata harga yang relatif terjangkau, pasar kuliner ini menjadi tempat yang pas untuk memanjakan lidah di kala lapar setelah lelah menikmati teduhnya taman. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds