Cari dengan kata kunci

Festival Teater Jakarta Tahun 2013, “Membaca Aku, Membaca Laku”

festival-teater-jakarta-banner.jpg

Festival Teater Jakarta Tahun 2013, “Membaca Aku, Membaca Laku”

Sejak diusung kembali ke lingkungan Taman Ismail Marzuki (TIM) dan diurus serius oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta, pelaksanaan Festival Teater Jakarta (FTJ) pada tujuh tahun terakhirnya telah membuka kembali ruang gairah perteateran di Jakarta. Geliat perteateran ini terutama terlihat pada maraknya kemunculan teater-teater amatir yang hasil olah kreatifnya membutuhkan dukungan fasilitas dan wadah ekspresinya semacam FTJ yang menjadi agenda rutin tahunan di Jakarta.

Agenda Budaya

Sejak diusung kembali ke lingkungan Taman Ismail Marzuki (TIM) dan diurus serius oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta, pelaksanaan Festival Teater Jakarta  (FTJ) pada tujuh tahun terakhirnya telah membuka kembali ruang gairah perteateran di Jakarta. Geliat perteateran ini terutama terlihat pada maraknya kemunculan teater-teater amatir yang hasil olah kreatifnya membutuhkan dukungan fasilitas dan wadah ekspresinya semacam FTJ yang menjadi agenda rutin tahunan di Jakarta.

Namun demikian, perhelatan FTJ tidak semata berhenti sebagai wadah penyaluran olah kreatif pegiat teater amatir, tapi semestinya menjadi laboratorium bagi kemungkinan pencapaian keunggulan nilai artistik. Pada kedua target tujuan inilah pelaksanaan FTJ dari tahun ke tahun setidaknya capaian nilai kuantitatif dan kualitatifnya dapat terukur. Pemberdayaan kelompok teater amatir tidak saja berupa kesempatan untuk pentas di gedung-gedung pertunjukan yang mempunyai kelengkapan dasar kebutuhan panggung teater, juga diselenggarakannya workshop, diskusi, penyediaan materi literatur sebagai referensi dan kesempatan menonton pertunjukan dari kelompok-kelompok teater profesional.

Penyelenggaraan FTJ yang menjadi program berjenjang mulai dari tingkat wilayah Kota Administrasi se-DKI Jakarta (diikuti oleh kurang lebih 50 – 60 kelompok teater), juga adanya berbagai festival dan lomba lain (seperti Festival Teater Pelajar, Festival Teater Anak, dll) yang dibantu pendanaannya oleh Dinas Pariwisata dan Kabudayaan DKI Jakarta.

Dalam melaksanakan pola pemberdayaan kelompok-kelompok teater Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta bekerja bersama-sama dengan asosiasi-asosiasi teater di lima wilayah DKI Jakarta dan didukung oleh pihak pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta kembali menggelar Festival Teater Jakarta. Tak terasa program berjenjang ini sudah memasuki penyelenggaraan yang ke-41 tahun.

Program yang diikuti oleh kelompok teater se-Jakarta ini mengusung tema “Membaca Aku, Membaca Laku” dengan sub tema “membaca Teks”. Acara ini bertujuan untuk membaca perkembangan peta perteateran amatir di Jakarta, agar sebuah konsep yang lebih matang dapat dibuat secara bersama oleh berbagai pihak yang terlibat.

Ada 18 grup teater yang akan menjadi peserta lomba FTJ tahun 2013 ini. Mereka diwajibkan membawakan naskah pengarang asli Indonesia atau karya mereka sendiri. Penampilan ke-18 grup teater tersebut akan diamati dan dinilai oleh lima orang juri yang mumpuni pada bidangnya, yaitu N. Riantiarno, Benny Johanes, Afrizal Malna, Dolorosa Sinaga, dan Putu Fajar Arcana. Selain lomba, FTJ mempunyai program pendamping lainnya seperti Diskusi Pertunjukan, Peluncuran Buku Teater, Pemutaran serta Diskusi Dokumentasi Video Karya Perempuan Indonesia, Workshop Kritik Teater, Koran FTJ dan Warung FTJ, serta Diskusi Belajar dari Jepang: Presentasi Pengalaman Ikut Serta Festival di Jepang” yang akan menyemarakkan acara-acara Festival Teater Jakarta 2013. Juga dalam rangkaian kegiatan FTJ 2013 ini akan disajikan acara Dramatic Reading hasil kerjasama Dewan Kesenian Jakarta dengan panitia Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF) yang memiliki kesamaan visi dengan pelaksanaan FTJ 2013.

Festival Teater Jakarta yang didukung juga oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini akan dibuka pada Minggu, 1 Desember 2013 yang akan diisi oleh pentas Teater Piktorial “Drama dalam Kepala Sudjojono” karya/sutradara: Irwan Jamal. Pada 2 – 10 Desember 2013 menjadi hari penyelenggaraan lomba dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan, pada malam penutupan FTJ , 11 Desember 2013, selain acara pengumuman dan pemberian hadiah pemenang lomba juga akan tampil Kelompok Sahita dari Solo. Semua rangkaian acara FTJ 2013 ini akan diselenggarakan di Teater Studio, Taman Ismail Marzuki, Jln. Cikini Raya No. 73 Jakarta Pusat.

Sejarah Festival Teater Jakarta

Festival Teater Jakarta (FTJ) pada awalnya bernama Festival Teater Remaja Jakarta, dikonsep oleh (alm) Bapak Wahyu Sihombing yang ketika itu menjadi anggota Komite Teater – Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dan mulai dilaksanakan sebagai program DKJ sejak 1973. Pada mulanya FTJ dilaksanakan sebagai sasaran pembinaan kelompok-kelopok teater, karena pada masa itu tidak banyak kelompok teater yang dianggap profesional di Jakarta, sehingga tidak banyak pertunjukan teater yang dapat diagendakan tampil di Taman Ismail Marzuki (TIM) yang didirikan pada 1968 itu.

Sejak 2006, FTJ melakukan pembenahan diri dengan perbaikan pada sistem dan mekanisme pelaksanaannya. FTJ menjadi program berjenjang, karena dilaksanakan mulai dari babak penyisihan tingkat wilayah kota administrasi sampai babak finalnya di tingkat provinsi DKI Jakarta.

Tagar:

This will close in 10 seconds