Cari dengan kata kunci

Gudeg Manggar_1

Gudeg Manggar, Sajian Gudeg dari Bunga Kelapa

Nama jenis gudeg ini diambil dari bahan yang digunakan, yakni bunga kelapa alias manggar.

Kuliner
Tagar:

Gudeg adalah Jogja, Jogja adalah gudeg. Rasanya belum “sah” melancong ke Jogja kalau belum sarapan gudeg, bukan begitu? Kebanyakan orang mengetahui gudeg terbuat dari nangka muda atau dalam bahasa jawa biasa disebut gori. Namun ada salah satu varian gudeg yang patut Anda coba jika berkunjung ke Yogyakarta. Namanya gudeg manggar.

Tahun 2021, gudeg manggar sendiri ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2021, oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Nama gudeg manggar diambil dari bahan yang digunakan, yakni bunga kelapa atau biasa disebut manggar. Syarifuddin Murbawono (2013:84) dalam Monggo Mampir: Mengudap Rasa Secara Jogja menjelaskan manggar digunakan sebagai alternatif buah nangka muda yang harganya mahal. Namun kondisi itu tidak berlangsung lama terlebih semenjak nangka menjadi bahan pangan yang relatif murah dan mudah ditemukan. Karena gudeg nangka semakin menjamur, gudeg manggar kini menjadi sajian langka dan dicari pembeli karena menawarkan citarasa berbeda dan keunikan tersendiri.

Cara memasak gudeg manggar serupa dengan gudeg nangka. Meski demikian, gudeg manggar membutuhkan waktu pembuatan yang lebih lama dibanding gudeg gori. Diperlukan waktu sekitar 3 hari untuk menghilangkan rasa sepat dan menjadikan tekstur bunga kelapa jadi lebih empuk untuk disantap.

Tertarik mencicipi sajian gudeg bunga kelapa? Beberapa warung gudeg manggar yang bisa Anda kunjungi antara lain Warung Gudeg Manggar Bu Dullah atau Gudeg Manggar Bu Yayuk di daerah Kadipiro yang buka 24 jam.

Salah satu warung gudeg manggar yang eksis hingga kini adalah Warung Gudeg Manggar Bu Dullah yang terletak di Desa Jebungan, Bantul, Yogyakarta. Warung gudeg manggar tersebut kini diwariskan kepada Bu Wulan, anak dari Bu Dullah.

Bu Dullah mulai berjualan gudeg manggar sejak tahun 1998. Sebelumnya ia sempat berjualan gudeg nangka. Namun karena gudeg manggar masih jarang ditemui, akhirnya Bu Dullah lebih mengutamakan memasak gudeg manggar hingga sekarang. Biasanya pengunjung yang datang akan membeli manggar untuk dibawa pulang.

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

  • Syafaruddin Murbawono. 2009. Monggo Mampir – Mengudap Rasa Secara Jogja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

This will close in 10 seconds