Cari dengan kata kunci

1273_thumb_Aksesoris_kepala_yang_dikenakan_wanita_Lampung_menunjukkan_status_sosial_dan_kekerabatan_etnik.jpg

Makna Simbolis di Balik Aksesori Pernikahan Tradisional Lampung

Setiap aksesori yang dikenakan memiliki pesan tersirat dan makna simbolis tertentu, khususnya dalam ritual adat.

Tradisi

Salah satu parameter ketinggian budaya suatu suku bangsa dapat dilihat dari tingkat kemajuan seni kriyanya. Perwujudan dari perkembangan seni kriya tersebut dapat dilihat dari keterampilan dalam membuat busana dan aksesori perhiasan tradisional.

Ciri khas yang tercermin dari bentuk, motif ornamen, dan makna simbolik yang terkandung di dalam aksesori tradisional menunjukkan tingkat perkembangan kebudayaan suku bangsa tersebut. Masyarakat Lampung secara turun-temurun telah mewarisi keterampilan yang maju dalam pembuatan aksesori tradisional khas daerahnya.

Secara turun-temurun, masyarakat Lampung telah mewarisi keterampilan yang maju dalam pembuatan aksesori tradisional.

Fungsi estetika dari aksesori atau perhiasan adalah untuk memperindah penampilan pemakainya. Selain estetika, aksesori tradisional memiliki fungsi sosial–memberi ciri terhadap stratifikasi atau status sosial si pemakainya di tengah masyarakat.

Di samping itu, aksesori tradisional juga memiliki fungsi simbolis. Aksesori yang dikenakan memberikan pesan tersirat dan makna simbolik tertentu, khususnya dalam ritual adat. Dari ketiga fungsi tersebut, aksesori tradisional Lampung memiliki karakter yang lebih menonjol dalam fungsi sosial serta fungsi simbolisnya.

Aksesori tradisional Lampung memiliki karakter yang lebih menonjol dalam fungsi sosial dan simbolis.

Hal ini dapat dilihat dari aksesori yang digunakan dalam prosesi pernikahan adat Lampung–setiap aksesori memiliki makna simbolik yang spesifik. Salah satunya adalah gelang burung yang khusus digunakan hanya ketika kedua mempelai bersanding.

Penggunaan gelang burung dalam prosesi pernikahan memiliki makna adanya beban besar yang harus siap dipikul kedua mempelai ketika memasuki kehidupan rumah tangga. Di samping itu, wujud burung garuda pada gelang tersebut melambangkan harapan agar hubungan pasangan pengantin kekal hingga akhir kehidupan.

Perhiasan kepala pengantin dan keluarga, antara lain siger, kopiah mas, dan syuket (mahkota mirul yang dililit kain sembagi), umumnya menunjukkan status sosial dari pengguna dan kekerabatan etnis. Siger saibatin, pernik berupa daun sekala/bambu, menunjukkan kedudukan sosial yang tinggi dalam masyarakat. Siger pun memiliki makna simbolis. Jumlah lekuknya melambangkan jumlah marga dalam adat lampung pepadun atau jumlah adoq (gelar adat) pada adat lampung saibatin.

Warna keemasan pada busana pengantin Lampung menyimbolkan harapan akan keteguhan hati kedua mempelai dalam pernikahan mereka.

Selain dari aspek bentuk, pemilihan warna dalam aksesoris perhiasan juga memiliki pemaknaan tersendiri. Nuansa keemasan yang dominan dalam pernak-pernik perhiasan mempelai pengantin dalam adat Lampung melambangkan kejayaan. Selain itu, kombinasi warna keemasan dengan putih dan merah yang dominan dalam busana pengantin Lampung memiliki pesan atau harapan agar kedua mempelai memiliki keteguhan hati dalam mengarungi mahligai pernikahan.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds