Cari dengan kata kunci

kerajinan_wayang_kulit_1200.jpg

Melukis Kulit Kerbau Menjadi Kerajinan Wayang Kulit

Wayang kulit dibuat dari kulit kerbau. Kulit kerbau dipilih karena mampu menghasilkan wayang kulit yang kuat, tidak mudah melengkung.

Kesenian

Wayang kulit merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia yang telah dilestarikan dari generasi ke generasi. Keberadaannya sebagai budaya yang ailuhung telah diakui oleh UNESCO, badan dunia yang mengurus tentang pelestarian kebudayaan. Pada tanggal 7 November 2003, wayang kulit telah ditetapkan sebagai Masterpiece of Oral and Intagible Heritage of Humanity.

Ada dua pendapat mengenai usul kata “wayang”. Yang pertama beranggapan kata ini berasal dari “ma hyang” yang berarti menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Sementara, pendapat yang lain menganggap “wayang” merupakan bahasa Jawa untuk “bayangan”. Hal ini merujuk pada bentuk pertunjukan wayang. Penonton melihat pertunjukan berupa bayangan wayang yang dimainkan oleh dalang. Dalang memainkan wayang dari balik layar.

Keagungan kerajinan wayang kulit tidak hanya terletak pada pertunjukannya, tapi juga pada proses pembuatan wayang. Diperlukan keahlian, ketekunan, dan kesabaran dalam pembuatan sebuah wayang kulit.

Wayang kulit dibuat dari kulit kerbau. Kulit kerbau dipilih karena mampu menghasilkan wayang kulit yang kuat, tidak mudah melengkung. Kulit sapi pernah coba digunakan untuk membuat wayang kulit. Tapi ternyata, wayang yang dihasilkan tidak kuat dan cepat melengkung. Kulit kerbau sebagai bahan pembuatan wayang kulit biasanya didatangkan dari Nusa Tenggara Barat.

Proses pertama adalah merendam kulit kerbau selama 1 malam. Pada pagi harinya, kulit dikerok hingga halus lalu dijemur hingga menjadi kulit kering yang siap untuk proses berikutnya.

Proses berikutnya adalah membuat pola di atas kulit yang telah dikeringkan. Setelah gambar selesai dibuat, dilakukan nyungging (pewarnaan). Setelah itu, wayang diberi tangkai yang terbuat dari tanduk kerbau.

Proses pembuatan sebuah tokoh wayang memerlukan waktu sekitar 1 minggu sampai 4 bulan. Lamanya proses tergantung pada ukuran dan tokoh yang dibuat. Proses pembuatan yang memerlukan waktu paling lama adalah Gunungan. Detail gambar yang sangat rumit serta ukurannya yang lebih besar dari wayang yang lain menjadi alasan proses pembuatan Gunungan lebih lama.

Di Jawa, dikenal empat jenis wayang kulit. Wayang-wayang tersebut dibedakan berdasarkan tokoh serta cerita yang dibawakan. Yang pertama adalah wayang purwa yang membawakan cerita Ramayana dan Mahabarata. Kedua adalah wayang madya. Wayang ini diciptakan oleh Mangkunegara IV sebagai penyambung wayang purwa dengan wayang gedog, begitu pula dengan cerita yang dibawakan. Salah satu cerita yang terkenal dari wayang jenis ini adalah Anglingdarma.

Kemudian adalah wayang gedog. Wayang ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Majapahit. Cerita yang dibawakan berasal dari serat Panji. Yang terakhir adalah wayang klithik. Wayang ini diciptakan oleh Pangeran Pekik, Adipati Surabaya. Cerita yang dibawakan dalam wayang ini berasal dari Panji dan Damarwulan.

Harga satu buah wayang sangat bergantung pada ukuran dan tokoh wayang yang dibuat. Semakin besar dan semakin sulit tokoh yang dibuat, harganya akan semakin mahal. Harga sebuah wayang berkisar dari Rp250 ribu hingga Rp5 juta.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds