Cari dengan kata kunci

Gejlok_Lesung_1200.jpg

Menikmati Irama Unik Gejlok Lesung dari Dekat

Suara merdu yang dihasilkan dari pukulan-pukulan lesung itulah letak seninya.

Kesenian

Saat berkunjung ke Bantul dan memasuki daerah perkampungan di sana, mungkin para wisatawan pernah mendengar alunan suara merdu yang berbunyi silih berganti. Suara itu berasal dari deretan perempuan yang kebanyakan sudah berusia tua sedang memukul-mukul lesung padi yang sudah tidak berisi menggunakan kayu panjang.

Gejlok lesung, begitulah kesenian ini biasa disebut. Dahulu, gejlok lesung bukanlah sebuah kesenian, melainkan cara yang dilakukan para petani untuk memisahkan bulir padi dari kulitnya. Padi yang sudah kering dimasukkan ke dalam lesung untuk kemudian ditumbuk secara teratur sehingga menghasilkan irama yang merdu.

Dahulu, gejlok lesung adalah cara yang dilakukan para petani untuk memisahkan bulir padi dari kulitnya.

Sejalan dengan perkembangan zaman, tradisi memisahkan bulir padi dari kulitnya dengan menggunakan lesung ditinggalkan. Hal ini dikarenakan padi yang dihasilkan tidak banyak dan dirasa tidak efisien. Namun, hal tersebut tidak mengikis tradisi gejlok lesung untuk tetap ada.

Tradisi gejlok lesung kini dilestarikan sebagai kesenian tradisional. Suara merdu yang dihasilkan dari pukulan-pukulan lesung itulah letak seninya. Bahkan saat ini, tradisi gejlok lesung sering dikolaborasikan dengan alat-alat musik modern dan gamelan untuk mengiringi nyanyian tradisional.

Kini, tradisi gejlok lesung dilestarikan sebagai kesenian tradisional.

Gejlok lesung merupakan tradisi yang berubah menjadi sebuah kesenian karena adanya perkembangan zaman. Kesenian gejlok lesung biasa dimainkan sekitar lima atau enam orang yang semuanya perempuan. Kesenian ini patut untuk dilestarikan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds