Cari dengan kata kunci

1__IMG_9824_Panada_dibuat_menggunakan_bahan_tepung_terigu_yang_telah_dicampur_dengan_kuning_telur_dengan_isian_ikan_cakalang-1.jpg

Panada dan Jejak Peninggalan Portugis di Nusantara

Mengungkap jejak budaya Portugis dalam kelezatan kuliner khas Manado yang ikonik.

Kuliner

Banyak aspek di Indonesia yang terpengaruh Portugis, lantaran lokasinya yang strategis sejak dahulu—yaitu sebagai titik temu para saudagar dan kolonial negeri pendatang. Hal ini terjadi pada sistem pemerintahan, ekonomi, budaya dan tidak ketinggalan kuliner, sebagai citra dari kebudayaan itu sendiri. Salah satunya adalah camilan Manado yang dikenal dengan nama panada.

Camilan Khas Portugis

Secara etimologis, panada berasal dari dua bahasa di semenanjung Iberia, yaitu Bahasa Portugis dan Bahasa Spanyol. Kedua bahasa ini mempunyai banyak kemiripan. Panada berasal dari kata empanada, yang dalam Bahasa Portugis dan Bahasa Spanyol adalah kata kerja empanar.

Panada berasal dari kata empanada, yang dalam Bahasa Portugis dan Bahasa Spanyol adalah kata kerja empanar.

Dalam kamus Bahasa Portugis, kata empanar berarti membungkus dengan perban. Sedangkan dalam Bahasa Spanyol, kata empanar memiliki arti membungkus bayi dengan kain, atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah “membedung” bayi.

Terdapat berbagai varian empanada yang dapat ditemui di Spanyol dan negara-negara Amerika Latin yang berbahasa Spanyol, terutama di Argentina dan Chili. Di Spanyol, contohnya, empanada merupakan hidangan khas Galicia yang berbentuk persegi dengan kulit adonan tipis dan berisi campuran daging ikan tuna serta tomat yang telah diberi bumbu. Di Argentina, empanada memiliki bentuk yang mirip dengan yang ada di Indonesia, namun diisi dengan daging sapi cincang.

Sementara itu, dalam kamus Bahasa Spanyol, empanada adalah (adonan) roti yang diisi dengan daging, ikan, sayur, dan lain-lain, yang dimasak dalam pemanggang. Definisi ini sangat dekat dengan deskripsi kue panada khas Manado yang kita kenal.

Tak ada catatan ilmiah ataupun arsip resmi mengenai kapan dan siapa yang membawa panada ke Indonesia. Dugaan paling kuat menyebutkan bahwa kudapan ini dibawa oleh para pasukan Portugis yang berlabuh di tanah Minahasa. Karena kental dengan tangkapan laut yang menggugah selera, maka panada khas Manado mengalami inovasi menggunakan isian daging cakalang.

Beda Panada dengan Pastel

Panada merupakan salah satu makanan khas Manado yang memiliki tekstur lembut. Isian panada terdiri dari pampis, yaitu campuran parutan pepaya muda dan ikan cakalang, yang dimasak dengan rasa pedas sesuai cita rasa lidah masyarakat Manado. Kombinasi antara rasa pedas dari isian dan rasa manis dari adonan kulit luar, memberi sensasi unik pada setiap gigitan panada.

Isian panada terdiri dari pampis, yaitu campuran parutan pepaya muda dan ikan cakalang, yang dimasak dengan rasa pedas sesuai cita rasa lidah masyarakat Manado.

Secara tekstur, makanan ini menyerupai pastel, namun berbeda isian. Panada berisi ikan cakalang, sementara pastel berisi daging sapi, ayam, telur, atau kornet, yang dicincang atau diolah dengan bumbu tertentu. Selain itu, pastel juga bisa berisi sayuran seperti kentang, wortel, dan kacang polong.

Perbedaan lain antara panada dan pastel terletak pada kulit pembungkusnya. Kulit pastel terbuat dari adonan tepung terigu yang lebih tipis dan cenderung renyah, sedangkan kulit panada terbuat dari adonan tepung terigu yang lebih tebal dan mirip roti. Sehingga, tak salah juga jika banyak orang yang menginterpretasikan panada sebagai roti isi khas Manado.

Komponen Pembuatan Panada

Untuk membuat roti panada, digunakan bahan tepung terigu yang dicampur dengan kuning telur. Kedua bahan tersebut diaduk bersama hingga mengembang, lalu ditambahkan isian ikan cakalang yang telah diolah dengan bawang merah, daun jeruk, cabai merah, dan daun bawang. Adonan ikan cakalang ini lalu dipotong kecil-kecil agar dapat dimasukkan ke dalam adonan tepung panada yang terbuat dari tepung.

Selanjutnya, panada akan digoreng di atas penggorengan dengan suhu yang tepat. Setelah itu, panada siap disajikan bersama teh atau kopi, sebagai teman minum sambil bersantai. Panada memiliki rasa lembut di bagian luar yang menyerupai roti, sementara isian ikan cakalang di dalamnya, memberikan sentuhan pedas dan gurih.

Tak perlu bingung dengan cara menyajikan panada di rumah, cukup menyimak langkah-langkah pembuatan panada (dengan berbagai jenis isian) melalui pranala berikut.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds