Cari dengan kata kunci

pantai_bilik_1290.jpg

Sepotong Keheningan di Pantai Bilik

Matahari perlahan-lahan mulai turun ketika kami ingin mengunjungi Pantai Bilik, salah satu pantai di perairan Selat Madura yang dihubungkan secuil daratan Pulau Jawa sehingga membentuk cekungan. Ada dua pilihan jalan yang dapat ditempuh jika mengunjungi pantai ini

Pariwisata

Matahari perlahan-lahan mulai turun ketika kami ingin mengunjungi Pantai Bilik, salah satu pantai di perairan Selat Madura yang dihubungkan secuil daratan Pulau Jawa sehingga membentuk cekungan. Ada dua pilihan jalan yang dapat ditempuh jika mengunjungi pantai ini, pertama, melewati jalan darat yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua, dengan menyusuri hutan Taman Nasional Baluran dan melewati kawasan Karangteok. Kedua, melalui jalan laut dari Desa Banyuputih dengan menyewa perahu nelayan yang banyak bersandar di Pantai Ketapang.

Tim Indonesia Kaya yang ingin menyambangi Pantai Bilik lebih memilih jalan laut. Kami memilih jalur ini bukan tanpa sebab, selain mengejar waktu karena matahari sudah mulai turun, perjalanan dengan menggunakan perahu dirasa lebih efisien. Perahu yang kami tumpangi berbentuk perahu ketek, perahu bermotor dengan bagian kiri dan kanannya terdapat cadik, yaitu bagian perahu yang berfungsi sebagai penyeimbang ketika menerpa gelombang air laut.

Perjalanan menuju Pantai Bilik menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam dengan menempuh jarak sekitar 20 km. Sepanjang perjalanan, jejeran perahu nelayan menjadi pemandangan yang bisa dilihat. Sampai di bagian medio hingga akhir menuju Pantai Bilik, pemandangan berganti menjadi hamparan mangrove yang begitu panjang. Beberapa kali terlihat monyet ekor panjang saling bercengkerama, saling melompat dari ranting yang satu ke ranting yang lain.

Sementara di balik hutan mangrove yang berhimpitan dengan bibir pantai, Gunung Baluran berdiri megah. Gunung dengan tinggi sekitar 1.247 meter di atas permukaan laut ini merupakan bagian dari Taman Nasional Baluran. Sesampainya di Pantai Bilik, keheningan tercipta. Tidak seperti pantai kebanyakan, di Pantai Bilik tidak terdengar suara hempasan ombak, pantai ini merupakan pantai dengan sensasi danau yang hening, mengingat gelombang air laut yang datang dari timur akan pecah di cekungan sebelum sempat menuju ke Pantai Bilik.

Merebahkan badan di pasir Pantai Bilik adalah pilihan yang tepat ketika sampai. Uniknya, pasir pantai ini didominasi oleh bebatuan kecil karang putih yang telah mati. Selain itu, keunikan Pantai Bilik yang lain adalah lokasinya yang mempunyai latar belakang padang savana. Meski tidak mempunyai kemegahan pemandangan matahari terbenam, Pantai Bilik merupakan tempat yang pas untuk bersembunyi dari keriuhan kehidupan kota. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds