Cari dengan kata kunci

1180_thumb_Museum-ini-awal-mulanya-didirikan-sendiri-oleh-Affandi-pada-tahun-1962-2.jpg

Berwisata Sambil Belajar di Museum Affandi

Museum ini awalnya didirikan sendiri oleh Affandi pada tahun 1962 dan dikelola secara pribadi. Kemudian, diresmikan sekitar tahun 1974.

Pariwisata

Melewati Jalan Laksda Adisucipto, Yogyakarta, dari kejauhan kita akan menjumpai sebuah bangunan yang tampak berbeda dengan bangunan di sekitarnya. Usut punya usut, ternyata bangunan ini merupakan rumah Affandi, salah seorang maestro lukis kebanggaan Indonesia. Rumah yang kini difungsikan sebagai museum tersebut menyimpan berbagai koleksi lukisan karya Affandi.

Museum ini awal mulanya didirikan sendiri oleh Affandi pada tahun 1962 dan dikelola secara pribadi. Kemudian, baru diresmikan sekitar tahun 1974 dan hingga saat ini sudah mempunyai 3 galeri. Memasuki galeri pertama, perhatian pengunjung terpusat pada sebuah mobil Colt Gallan berwarna kuning. Mobil tersebut konon merupakan mobil yang biasa digunakan Affandi selain sepeda ontel kuno sebagai alat transportasi.

Pada bagian lain, terdapat dua baris lukisan karya Affandi yang sebagian besar lukisannya menggambarkan wajah Affandi sendiri beserta keluarganya. Pengunjung yang datang pasti akan terpesona dengan goresan Affandi yang tampak hidup dan realis. Selain alat transportasi dan berbagai lukisan, di galeri pertama juga terdapat berbagai benda-benda koleksi Affandi.

Beranjak ke galeri II, pengunjung akan menjumpai berbagai koleksi lukisan dari beberapa pelukis Indonesia. Galeri yang dibangun pada tahun 1998 ini terdiri dari dua lantai, dan mayoritas lukisan yang dipajang di galeri ini masih bergaya realis.

Sementara itu, galeri III mempunyai bentuk yang menarik dibandingkan dengan dua galeri sebelumnya. Atap di gedung ini menyerupai daun pisang. Selain itu galeri III terdiri dari 2 lantai dan 1 ruang bawah tanah.

Lantai pertama di galeri III biasanya difungsikan sebagai tempat pameran lukisan. Sementara lantai dua mempunyai fungsi sebagai tempat belajar melukis. Lantai bawah tanah difungsikan sebagai tempat menyimpan berbagai lukisan. Di dekat galeri III terdapat sebuah menara yang cukup tinggi. Dari menara tersebut pengunjung bisa menyaksikan arus sungai Gajah Wong dan lalu lalang kendaraan di seputaran Jalan Laksda Adisucipto.

Terdapat satu bagian lagi yang tidak boleh lupa untuk dikunjungi adalah tempat pernak-pernik Affandi. Di tempat ini, pengelola menjual berbagai pernak-pernik bernafaskan maestro Affandi, mulai dari kaos hingga gantungan kunci. Harga yang ditawarkan juga sangat variatif tergantung jenis barangnya.

Museum Affandi juga membuka les melukis untuk anak-anak dengan biaya yang sangat terjangkau. Belajar melukis langsung di tempat maestro lukis Indonesia tentu menjadi sensasi tersendiri yang tak ada bandingannya.

Bagian akhir museum ini merupakan tempat dimana anak-anak tersebut biasanya belajar melukis. Ada yang terlewatkan, di antara galeri I dan II ternyata terdapat makam Affandi bersebelahan dengan makam istri pertamanya, Maryati.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds