Cari dengan kata kunci

Selfie saat Traveling, Sudahkah Kamu Mengikuti 10 Tips Safe Travel Berikut Ini ?

selfie-saat-traveling-sudahkah-kamu-mengikuti-10-tips-safe-travel-berikut-ini-cover2-1.jpg

Selfie saat Traveling, Sudahkah Kamu Mengikuti 10 Tips Safe Travel Berikut Ini ?

Miris saya ketika membaca tulisan yang intinya membicarakan tentang sebuah kecelakaan yang terjadi pada beberapa orang pemuda yang tergulung dahsyatnya ombak lautan saat sedang berlibur di suatu pulau di Indonesia.

Pojok Editorial

Pagi saya disambut dengan deringan notifikasi group chat yang membahas tentang sebuah headline di sosial media yang sedang sangat hangat dibicarakan di dunia travel. Miris saya ketika membaca tulisan yang intinya membicarakan tentang sebuah kecelakaan yang terjadi pada beberapa orang pemuda yang tergulung dahsyatnya ombak lautan saat sedang berlibur di suatu pulau di Indonesia. Melihat mundur ke belakang, ada sebuah peristiwa yang seperti menggali nalar pikiran saya untuk berpikir, bagaimana bisa sekelompok orang yang berniat untuk mengakhiri pekan dengan tema adventure di sebuah gunung di Pulau Jawa untuk membuka hari baru di minggu pertama dengan senyum selebar mungkin, berubah menjadi senyum yang bahkan lebih lebar tetapi terbalik?

Sayangnya, banyak sekelompok orang yang menyampingkan slogan “safety first”, menyepelekan hal–hal dasar yang seharusnya diketahui sebelum memulai sebuah perjalanan. Adanya pengaruh sosial media yang berkutat di bidang travel harus diakui berdampak sangat besar bagi beberapa kalangan khususnya pemuda. Semakin bermunculan foto-foto selfie yang bertujuan memamerkan pengalaman adventure mereka di alam Indonesia. Ketika berbicara tentang travel, pasti berbicara tentang alam.

Ternyata, keindahan alam yang diincar oleh para wisatawan untuk menghiasi latar belakang selfie dalam sebuah foto dapat menjadi salah satu penyebab sumber malapetaka dari adanya sebuah kecelakaan di alam yang akhir-akhir ini menghiasi timeline sosial media. Siapa yang harus disalahkan? Well, you have to admit, no one else but you. Tidak ada pihak manapun yang bisa disalahkan atas sebuah kecelakaan dan tidak ada yang bisa dituduh sebagai penyebab sebuah tragedi. “Safety doesn’t happen by accident, it should be prepared before the accident happen”. Sebelum merencanakan perjalanan, sudahkah kamu termasuk safe traveler dengan melihat 10 tips di bawah ini?

1. Cari Tahu Medan yang akan Kamu Datangi
Kebanyakan para wisatawan tidak memiliki pengetahuan cukup atas medan yang akan didatangi, mereka cenderung malas mencari tahu. Setidaknya, googling nama tempat yang akan kamu datangi. Selain kamu bisa membayangkan tempat seperti apa yang akan kamu jadikan tempat liburan, kamu juga jadi bisa menyesuaikan pakaian kamu.

2. Tempatkan Dokumen Penting di Tempat yang Aman
Apa kategori tempat yang aman? Sebuah tempat yang anti air, tidak perlu sebuah dry bag yang merogoh kantong, cukup diletakkan di sebuah amplop yang dilapisi bahan anti air. Dokumen atau lebih khususnya identitas pribadi seperti KTP atau paspor sangat penting untuk mengidentifikasi dirimu apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

3. Jangan Sampai Saltum (Salah Kostum)
Itulah gunanya poin nomor satu, ketika sudah tahu tempat yang akan didatangi, kita bisa mulai menyusun pakaian apa yang sesuai untuk dibawa. Contohnya, apabila kamu akan berlibur ke pantai, tentunya pakaian bertema summer akan sangat mendukung foto selfie kamu dengan latar laut yang biru atau pasir pantai yang putih, dan juga lebih nyaman dipakai di area pantai. Apabila kamu berniat untuk mendaki gunung, kamu harus menyiapkan pakaian berbahan lebih tebal karena udara gunung yang biasanya lebih dingin.

4. Are You Going for an Adventure? Sudahkah Kamu Tahu Standar Peralatan dari Aktivitas Tersebut?
Adalah kesalahan yang sangat fatal ketika kamu tidak mengetahui medan yang akan kamu temukan sebelum memulai sebuah perjalanan berisiko. Memutuskan untuk melakukan sebuah petualangan, berarti sudah harus memiliki pengetahuan dasar tentang safety gears. Apa yang perlu dipersiapkan ketika mendaki sebuah gunung? Sepatu trekking, jaket, celana trekking, baju ganti, jas hujan, tas yang nyaman, tenda, alat masak, sleeping bag, logistik atau bahan makanan. Ini adalah merupakan hal dasar yang harus diketahui. Bukan bermaksud menyudutkan, tetapi saya pribadi sangat tidak menoleransi para pendaki yang pada akhirnya berjumpa dengan kesulitan saat pendakian karena mereka tidak membawa basic gears yang seharusnya mereka sudah tahu dari awal. That’s kind of a silly mistake.

5. Obat Khusus
Tepat setelah basic gear adalah obat-obatan. Ketika traveling, jangan pernah berharap kalau kita bisa menemukan toko obat di manapun. Lebih baik untuk membawa obat-obatan pribadi, sehingga tidak akan mengganggu aktivitas liburan kalian.

6. Siapkan Ruang untuk Darurat Logistik Pribadi
Benar sekali, ketika kita berpergian bersama teman-teman, pastinya ada salah satu orang yang ditugaskan untuk membawa makanan tim. Tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan, mungkin saja salah satu dari kita terpisah dari rombongan, dan harus survive sendiri. Di sinilah peran persiapan logistik pribadi bekerja. Selalu siapkan ruang untuk membawa setidaknya roti, minuman dan beberapa kudapan untuk dikonsumsi pribadi, dan jangan pernah dikeluarkan atau dimakan jika bukan karena keadaan darurat.

7. Hormati Kultur dan Peraturan Setempat
Beberapa destinasi wisata sudah dikelola dengan baik oleh pihak pariwisata lokal, di sinilah tugas kita sebagai wisatawan pendatang untuk menghormati peraturan yang sudah dibuat.  Patuhi peraturan yang ada untuk menghindari hal-hal berbahaya yang tentunya sudah diperhitungkan oleh pihak pengelola. Ketahuilah medan, jangan membahayakan dirimu dengan melakukan hal-hal yang sudah pasti terlihat berbahaya.

8. Know Your limit
Social media impacts are getting bigger, and now people can easily portray themselves in a way that they want to be seen. Agar terlihat seperti petualang sejati, beberapa orang berlomba-lomba berfoto selfie, mencari tempat yang sudah tidak didatangi orang banyak sehingga terlihat hanya tinggal mereka dan alam, kemudian mengunggah ke sosial media dan merasa sangat bangga ketika beberapa followers meninggalkan pesan dengan sebutan “wow, keren bisa sampai ke tempat itu”.  “Tempat itu” adalah tempat berbahaya yang seharusnya tidak dipijaki oleh manusia. Orang bisa mengelak “tidak ada tanda dilarang kok”, tetapi sebaiknya kita ketahui limit diri sebelum memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat yang berisiko. Apakah kita mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dan sanggup untuk pergi ke sana? Jika tidak yakin, maka jangan pergi. Jangan hanya karena untuk sebuah pujian, kemudian memaksakan sesuatu yang kita sendiri tidak yakin untuk melakukannya.

9. Pelajari Benar Risiko yang akan Didapat dari Sebuah Petualangan
Persiapkan diri dan mental kamu untuk menghadapi risiko dari sebuah keputusan yang kamu ambil. Deal with all the consequences that will come to you afterwards. Siapkan dua plan yang akan kamu lakukan jika rencana tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ketika risiko dari sebuah petualangan adalah nyawa, pertanyakan pada dirimu sendiri, sudah siapkah kamu?  

10. Izin Orang Terdekat
Tidak dapat dipungkiri, izin orangtualah yang akan mengantarkan kita pulang dengan selamat kembali ke pelukan mereka. Banyak yang menyepelekan hal ini, tapi tahukah kamu bahwa doa orangtua terhadap anaknya adalah doa yang paling akan dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa? Mintalah izin sebelum pergi, jelaskan apa saja aktivitas yang akan dilakukan, dan bertanggungjawablah kepada orangtuamu dengan berkata “Wherever I go for travel, there always be a place called home”.

Mungkin ini adalah sebagian kecil yang bisa saya lakukan untuk menghindari munculnya headline baru yang membahas tentang kecelakaan saat traveling. Terkikis rasanya hati saya mendengar tanggapan bahwa traveling adalah hal yang berbahaya. Tidak ada hal yang berbahaya apabila kita mempersiapkan segala hal dengan baik. Jadi sudahkah kamu #BijakBerkelana?

This will close in 10 seconds