Cari dengan kata kunci

Wayang Tavip Dalang Budi Ros

wayang-tavip-dalang-budi-ros1.jpg

Wayang Tavip Dalang Budi Ros

Lakon berkisah tentang desa bernama Kutowaringin tapi lebih dikenal luas sebagai Kampung Beringin.

Agenda Budaya

Wayang Tavip dalang Budi Ros menggelar pentas “Beringin Setan” di Gedung Kesenian Jakarta, Jl. Pasar Baru, Jakarta, pada tanggal 8 Maret 2019. Sebelumnya, lakon tersebut telah dipentaskan keliling di 5 tempat Jakarta dan Depok. Pentas di Gedung Kesenian Jakarta, merupakan upaya berkesinambungan agar wayang jenis baru ini lekat di hati masyarakat.  Dengan begitu, diharapkan, suatu hari nanti wayang baru yang penuh daya pikat ini akan hidup, dihidupi dan lebih bermakna dalam masyarakat luas.

Lakon berkisah tentang desa bernama Kutowaringin tapi lebih dikenal luas sebagai Kampung Beringin.  Gara-garanya, di gerbang desa itu tumbuh pohon beringin yang sangat indah, besar dan rindang. Atas kenyataan itu, Pak Kades kurang senang. Terlebih lagi, ketika setan penghuni pohon beringin itu merasuki Agnes Winarni, putri Pak Kades.  Atas nasehat seorang Dukun, Pak Kades mengambil tindakan cepat. Menebang  pohon beringin. Tetapi, dua minggu kemudian, terjadi kesurupan masal. Para setan marah, Kampung Beringin pun geger. 

Dukun didampingi Pak Kades sibuk keliling desa dan dengan susah payah membebaskan warga yang kesurupan. Upacara persembahan sesaji juga digelar. Semua berharap, setan melunak dan tidak mengganggu. Tapi setan tetap menuntut supaya pohon beringin dikembalikan ke tempat semula. Hal yang jelas tidak mungkin. Negosiasi berjalan alot. Kesepakatan akhirnya tercapai. Setan tidak akan mengganggu, asalkan pohon beringin baru harus ditanam di depan rumah setiap warga. Dengan berat hati, warga mengalah. 

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Tagar:

This will close in 10 seconds