Cari dengan kata kunci

museum_kayu_timah_1200.jpg

Mengenal Kalimantan Timur Lewat Museum Kayu Tuah Himba

Terletak di kawasan Waduk Panji Sukarame, Museum Kayu dibangun pada tahun 1990-an dengan menggunakan kayu sebagai bahan dasar.

Pariwisata

Terletak di kawasan Waduk Panji Sukarame, Tenggarong, Kalimantan Timur, Museum Kayu dibangun pada tahun 1990-an dengan menggunakan kayu sebagai bahan dasar. Berbentuk rumah panggung khas Kalimantan, museum ini memiliki nama lengkap Museum Kayu Tuah Himba.

“Tuah himba” diambil dari semboyan Kota Tenggarong, “Tuah Himba Untung Langgong” yang berarti menjaga kekayaan hutan dan alam, maka manfaat yang diperoleh akan langgeng (lancar).

Berjarak 3 kilometer dari pusat Kota Tenggarong, Museum Kayu menyimpan jenis-jenis kayu yang tumbuh subur di Pulau Borneo. Kayu-kayu yang menjadi koleksi di museum ini mencapai 220 jenis kayu perdagangan. Di antara kayu-kayu yang menjadi koleksi museum ini adalah kayu ulin yang hanya tumbuh di Pulau Kalimantan.

Di ruang yang lain, terdapat koleksi berupa berbagai jenis daun yang tersebar di seluruh Kalimantan Timur. Selain itu, di ruang ini, juga terdapat fosil kayu yang telah berumur ratusan tahun dan telah berubah menjadi batu.

Beda lagi dengan koleksi yang tersimpan di Ruang Ukiran. Di ruang ini, terdapat ukiran-ukiran kayu khas Kalimantan. Patung khas Dayak Kenyah, Rumah Betang atau rumah panjang khas Dayak berukuran mini ikut melengkapi kerajinan yang tersusun rapi di sudut-sudut ruang.

Koleksi lain di Museum Kayu adalah lempengan kayu kapur dengan diameter 60 centimeter. Di alam, pohon ini mampu tumbuh hingga ketinggian mencapai 60 meter. Kayu ini biasa digunakan sebagai pondasi bangunan.

Ruang yang lain dikhususkan untuk menyimpan berbagai kerajinan berbahan dasar rotan. Kerajinan yang menjadi koleksi di ruang ini seperti perabotan rumah, lampu taman, kursi, hingga rotan sebagai bahan dasar pembuat aneka kerajinan tersebut.

Tidak hanya keragaman flora dengan produk yang dihasilkan yang menjadi koleksi museum ini. Museum Kayu juga menyimpan seekor buaya muara yang telah diawetkan. Buaya sepanjang 6 meter ini telah menelan dua orang korban. Buaya ganas ini terdapat di bagian tengah museum sebagai penanda selamat datang kepada pengunjung.

Tertarik untuk melihatnya? Silakan datang ke Museum Kayu. Berkunjung ke museum ini Anda akan mendapatkan informasi berharga mengenai alam Kalimantan.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds