Cari dengan kata kunci

1131_thumb_Aneka_jenis_senjata_yang_menjadi_koleksi_Museum_Mandala_Bakti_2.jpg

Mengenang Perjuangan TNI di Museum Mandala Bhakti, Semarang

Di dalam museum ini terdapat koleksi berbagai jenis senjata api yang digunakan TNI dalam pertempuran memperebutkan kemerdekaan

Pariwisata

Jika Anda berada di kawasan Simpang Lima Semarang, cobalah sekali-sekali mampir ke Jalan Mgr Sugiopranoto yang ada disekitar Tugu Muda. Di sana Anda akan menjumpai sebuah bangunan klasik dari jaman Belanda, sebuah Bangunan yang awalnya bernama Raad van Justitie (Gedung Pengadilan Tinggi) dan dibangun sekitar tahun 1930-an.

Memasuki halaman bangunan ini, Anda akan menemukan sebuah prasasti besar yang berisikan Sapta Marga prajurit. Nampaknya hal inilah yang kemudian merepresentasikan isi dibalik bangunan klasik beratapkan genting ini.

Pernah digunakan sebagai Markas Kodam IV Diponegoro pada tahun 1950-an, bangunan ini kemudian difungsikan sebagai museum yang diberi nama Museum Mandala Bhakti atau biasa disebut Museum Perjuangan TNI. Peresmian museum ini dilakukan oleh Mayor Jenderal Soegiarto pada 1 Maret 1985.

Di dalam museum ini terdapat koleksi berbagai jenis senjata api yang digunakan TNI dalam pertempuran memperebutkan kemerdekaan, baik yang tradisional maupun yang sudah menggunakan teknologi. Selain itu, terdapat berbagai data dan dokumentasi yang menjelaskan tentang perjuangan Tentara Nasional Indonesia.

Memasuki lantai dua, pengunjung akan disambut patung Panglima Besar Sudirman. Di belakang patung tersebut terdapat ruangan yang dulu difungsikan sebagai ruang pengadilan. Sementara disekitarnya terdapat berbagai lukisan yang menggambarkan sejarah pertempuran TNI lengkap dengan ornamen-ornamen bangunan khas Belanda. Pada bagian lainnya, terdapat kendi besar bertuliskan “Kendi Manunggal TNI-Rakyat” tertanggal 5 Oktober 2003. Kendi itu menggambarkan perjuangan TNI yang tidak lepas dari dukungan rakyat.

Dari jendela Museum Mandala Bhakti, pengunjung bisa melihat pemandangan diseputar Tugu Muda. Di seberangnya masih berdiri kokoh gedung perusahaan kereta api masa Hindia Belanda yang kini lebih dikenal dengan Lawang Sewu. Dibagian lain pengunjung akan melihat gedung Pandanaran yang saat ini digunakan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds