Cari dengan kata kunci

desa_sawarna_1200.jpg

Menikmati Ragam Wisata Desa Sawarna, Sang Primadona Banten

Julukan sebagai desa primadona layak disandingkan Desa Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Keindahan alamnya yang mempesona menyimpan beberapa objek wisata hingga mampu menarik hati wisatawan lokal maupun mancanegara untuk melihat cantiknya desa ini.

Pariwisata
Tagar:

Julukan sebagai desa primadona layak disandingkan Desa Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Keindahan alamnya yang mempesona menyimpan beberapa objek wisata hingga mampu menarik hati wisatawan lokal maupun mancanegara untuk melihat cantiknya desa ini.

Terlebih lagi, beberapa destinasi wisata dengan aneka bentuk keindahan terdapat di desa ini. Tidak jarang wisatawan yang datang kesini pulang dengan raut wajah yang bahagia karena mendapatkan pengalaman menarik di desa ini.

Pusat wisata Desa Sawarna terdapat di Kampung Cikoneng yang dipisahkan oleh sungai dan dihubungkan dengan jembatan gantung. Di kampung ini penginapan tersebar di sisi jalan yang sempit dan berkelok menyerupai labirin. Bentuk penginapan di sini umumnya berupa rumah tinggal dengan kamar-kamar yang di sewakan sebagai tempat istirahat.

Namun ada juga penginapan berupa motel dengan fasilitas pendingin udara. Uniknya, makanan di sini disediakan oleh pemilik penginapan sebagai fasilitas tambahan. Menu yang pengunjung inginkan pun bisa dipesan sesuai dengan keinginan lengkap dengan buah sebagai pencuci mulut.

Destinasi wisata di Desa Sawarna yang paling ramai dikunjungi pengunjung adalah Pantai Pasir Putih. Pantai ini berjarak 2 km dari Kampung Cikoneng. Berpasir putih halus dengan ombak laut selatan yang ganas menjadi panorama yang ditawarkan pantai dengan garisnya yang panjang ini.

Menjelang senja, tempat yang paling sempurna untuk menyaksikan panorama matahari tenggelam adalah Pantai Tanjung Layar, yang letaknya 3 km arah barat dari penginapan. Keindahan di pantai ini tidak hanya perpaduan warna merah dan kuning khas tenggelamnya matahari, namun tebing yang menjulang tinggi menyerupai layar perahu, menjadi hiasan yang menakjubkan untuk dilihat. Tebing ini memiliki ketinggian 10 meter dengan bagian tengahnya yang terbelah hampir terpotong.

Sebaliknya, tempat yang paling pas untuk menyaksikan matahari terbit dari ufuk timur berada di Pantai Karang Bereum yang bersebelahan dengan Pantai Legon Pari.

Jika Pantai Karang Bereum memberikan pemandangan karang yang berubah terkena sinar matahari pagi, berbeda dengan Pantai Legon Pari. Pantai ini beralaskan hamparan pasir putih bersih yang lembut. Ombaknya juga relatif aman, karena itu pantai ini sering dijadikan objek alternatif jika Pantai Pasir Putih terlalu ramai pengunjung.

Masih di daerah yang sama di ujung sebelah kiri Pantai Legon Pari, objek wisata Karang Taraje dikunjungi demi melihat gempuran ombak dan karang yang bertingkat-tingkat menyerupai tangga. Hempasan ombak menabrak tebing karang dengan ketinggian mencapai 5 meter merupakan sajian yang begitu memikat hingga sulit untuk dilupakan wisatawan.

Di tempat lainnya, terdapat Gua lalay yang dihuni gerombolan kelelawar menjadi incaran pengunjung yang penasaran ribuan binatang yang suka bergelantungan di pohon ini. Gua yang dasarnya terendam air ini menjadi objek pembeda dengan wisata pantai di Desa Sawarna.

Kedalaman gua mencapai puluhan kilo namun pengunjung hanya bisa masuk hingga mencapai 300 meter saja. Jangan khawatir bagi pengunjung yang tidak membawa perlengkapan untuk telusur gua. Di loket masuk ada penyewaaan berupa senter dan helm yang memudahkan pengunjung saat berada di dalam gua.

Masih di Desa Sawarna, Pantai Gua Langir memadukan wisata telusur gua dengan wisata pantai yang landai. Gua di sini dihiasi dengan bebatuan stalagtit yang menyerupai stupa di Candi Borobudur, karena itu gua ini sering juga disebut dengan Gua Seribu Candi. Di depannya terdapat pantai yang membentang dengan pantai pusir bersih yang dibatasi dengan tebing.

Beda lagi dengan objek wisata Pulo Burung yang letaknya paling jauh dari penginapan. Wisata ini menawarkan sekumpulan burung yang istirahat saat hijrah dari utara ke selatan. Walaupun ini berupa pulau, sebenarnya pulau ini terhubung dengan daratan. Hanya saja jika air pasang jalan menuju pulau ini akan terendam oleh air laut.

Destinasi wisata Desa Sawarna mulai dikenal sejak tahun 90-an, yaitu pada saat peselancar dari mancanegara mengarungi lautan demi mencari ombak yang sempurna dari Pelabuhan Ratu sampai ke Selatan. Sejak saat itu, wisata di sini mulai ramai dan terus bertambahnya kedatangan para wisatawan ke area ini. Kelebihan lain wisata di Desa Sawarna adalah saling terintegrasi dan memiliki keindahan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Tidak cukup rasanya hanya menginap satu hari demi merasakan keindahan wisata Desa Sawarna seutuhnya.

Bagi yang menyukai wisata treking, mengunjungi beberapa lokasi wisata di Desa Sawarna bisa memberikan sensasi yang berbeda dan dekat dengan alam. Namun, bagi yang tidak kuat dan ingin cepat sampai terdapat jasa ojek yang hilir mudik di daerah penginapan. Jasa ojek di sini bisa di pesan dengan paket atau pilihan sesuai dengan wisata mana saja yang bisa dikunjungi.

Nama Sawarna sendiri diambil dari nama seorang anak yang pertama tinggal di Desa Sawarna dengan gelar Raden Sawarna. Namun versi lain ada yang menyebutkan bahwa nama Sawarna sebenarnya adalah kata serapan yang diambil saat beberapa kampung mengadakan hajatan dan membekali diri dengan berbagai macam kue bewarna-warni. Keragaman warna kue inilah yang kemudian dijadikan satu warna dengan sebutan nama Sawarna. [Riky/Indonesiakaya]

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds