Cari dengan kata kunci

goa_akohi.jpg

Pesona Tetesan Air Berharga dari Gua Akohi

Tak hanya ditetapkan sebagai gua dengan jumlah stalagmit dan stalaktit terbanyak di dunia, gua yang terletak di Maluku Tengah ini juga didapuk sebagai gua terindah nomor dua di dunia.

Pariwisata
Tagar:

“Barangsiapa merusak stalaktit dan stalakmit di gua ini, akan dihukum penjara sebanding dengan umur stalakmit dan stalaktit yang diambil.”

Kalimat dia atas adalah sebuah ungkapan kekesalan dari salah seorang warga terhadap perusakan yang dilakukan beberapa oknum terhadap objek wisata Gua Akohi. Hal ini terjadi karena Gua Akohi merupakan salah satu objek wisata terkemuka di Pulau Seram yang terkenal akan ornamen stalaktit dan stalagmit yang luar biasa. Saat pertama ditemukan, ada rumor bahwa stalakmit dan stalaktit di gua ini berharga sangat mahal dan tentu saja membuat warga setempat berlomba untuk mencuri stalakmit dan stalaktit untuk dijual.

Gua Akohi merupakan salah satu objek wisata terkemuka di Pulau Seram.

Gua ini terletak di Negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Nama akohi didapat karena keberadaan gua ini yang berada di wilayah marga Akohilo. Pertama kali memasuki Gua Akohi, pegunjung akan disuguhi pemandangan pintu masuk gua yang indah dengan bebatuan yang memikat. Kekaguman akan berlanjut ketika pengunjung memasuki pintu gua dan disambut oleh ratusan deret stalagmit dan stalaktit. Terlebih lagi, bahwa semua keindahan ini terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia di dalamnya.

Gua Akohi pertama ditemukan sekitar tahun 1983. Awalnya terjadi secara tidak sengaja saat pembangunan jalan raya di tempat tersebut. Ada batu besar yang diangkat dan ternyata batu tersebut menutupi sebuah lubang sangat besar. Saat pengangkatan terjadi, sebuah ledakan besar yang disertai keluarnya asap dari dalam lubang, membuat masyarakat menyadari bahwa lubang itu merupakan sebuah gua horizontal. Sejak saat itu, warga setempat pun mulai menjaga tempat tersebut dan berangsur menjadikan gua itu sebagai salah satu obyek wisata Maluku Tengah.

Gua Akohi memiliki jumlah stalagmit dan stalaktit terbanyak di dunia.

Pada tahun 1996, beberapa ilmuwan dari 7 negara yang berbeda mengadakan penelitian terhadap gua ini, khususnya pada stalagmit dan stalaktit yang menjadi ciri khas Gua Akohi. Stalagmit dan stalaktit adalah bebatuan berbentuk kerucut yang terbentuk akibat tetesan air pada dinding gua. Pada awalnya, stalaktit dan stalagmit ini hanya sebesar jari kelingking dalam proses 30-35 tahun. Namun, seiring berjalannya waktu, ukurannya pun dapat mencapai 2 meter bahkan belasan meter. Para ilmuwan yang meneliti Gua Akohi menetapkan gua ini sebagai gua alam yang mempunyai jumlah stalagmit dan stalaktit terbanyak di dunia. Bahkan, dari sisi keindahannya, Gua Akohi menempati urutan kedua setelah gua yang terdapat di Prancis. Indonesia patut berbangga, karena Gua Akohi mendapatkan predikat yang sudah dikenal hingga ke mancanegara.

Di dalam gua ini terdapat beberapa jenis ornamen stalaktit-stalagmit seperti pilar (stalagmit dan stalaktit yang tersambung), droperi (stalaktit dan stalagmit yang menyerupai gigi buaya), dan juga eliktit (stalaktit yang bercabang dan sangat jarang ditemui di seluruh dunia). Kondisi ini menjadikan Gua Akohi semakin menarik untuk dikunjungi, baik oleh wisatawan maupun para ilmuwan dari seluruh penjuru dunia.

Tak hanya cantik sebagai tujuan wisata, gua ini juga menarik untuk diteliti lebih lanjut bagi ilmu pengetahuan.

Selain itu, terdapat pula dua jalur untuk dilalui, jalan biasa (friser) sekitar 260-270 meter dengan kesulitan yang biasa dan jalan petualang (edfenser) yang lebih panjang dan mempunyai tingkat kesulitan lebih. Sedangkan panjang atau kedalaman gua ini sendiri belum dapat dipastikan hingga kini, karena banyaknya rongga gua yang bercabang dan membentuk lorong-lorong.

Untuk mencapai Gua Akohi, pengunjung perlu mengendarai kendaraan bermotor selama kurang lebih 1 jam perjalanan dari Masohi, ibu kota Maluku Tengah menuju arah timur Negeri Tamilouw. Gua Akohi merupakan warisan alam yang luar biasa bagi Indonesia. Tidak hanya cantik sebagai tujuan wisata, gua ini juga menarik untuk ditelaah lebih jauh bagi ilmu pengetahuan. Sekarang, warga setempat beserta pemerintah diharapkan dapat menjaga gua ini agar tetap lestari dan bertahan di tengah modernisasi.

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds