Cari dengan kata kunci

Punti_Kayu_Hutan_Wisata_di_Tengah_Kota.jpg

Keindahan dan Keseimbangan Ekosistem di Hutan Punti Kayu

Keanekaragaman hayati, keindahan alam, dan fasilitas modern kekinian di dalamnya membuat Hutan Punti Kayu menjadi ruang hijau yang memesona di tengah kota Palembang.

Pariwisata

Keberadaan hutan kota di tengah-tengah perkotaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Hutan kota tidak hanya menjadi ruang hijau yang menyegarkan di tengah beton dan bangunan perkotaan, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat yang tidak tergantikan. 

Pertama-tama, keberadaan hutan kota memainkan peran penting dalam menyediakan udara yang bersih. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan kota berperan sebagai penyaring udara dengan menyerap polutan dan memproduksi oksigen yang diperlukan oleh manusia.

Selain itu, hutan kota berperan sebagai habitat bagi berbagai flora dan fauna. Keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya memberikan tempat tinggal bagi berbagai spesies tanaman dan hewan, yang pada gilirannya mempertahankan ekosistem yang seimbang. Terlebih lagi, hutan kota memberikan perlindungan terhadap perubahan iklim dengan menyerap karbon dioksida dari udara, membantu menstabilkan suhu udara, serta mengurangi efek urban heat island yang menyebabkan kota-kota menjadi lebih panas.

Aspek psikologis dan kesejahteraan juga turut dipengaruhi oleh keberadaan hutan kota. Kehadirannya dapat memberikan tempat untuk rekreasi, relaksasi, dan aktivitas fisik bagi warga kota. Hutan kota menciptakan suasana yang tenang, mengurangi stres, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Selain itu, keberadaannya juga meningkatkan estetika kota, membuatnya lebih indah dan nyaman untuk ditinggali.

Hutan kota menciptakan suasana yang tenang, mengurangi stres, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan.

Meski termasuk sedikit jika dibanding negara-negara lain di dunia, kita masih bisa menjumpai berbagai hutan kota di tengah perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia. Di Bandung, ada Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dan Hutan Kota Babakan Siliwangi. Ada pula Taman Hutan Kota Raden Soerjo di Surabaya. Jakarta memiliki Taman Hutan Kota Srengseng, Taman Hutan Kota Manggala Wanabakti, Hutan Kota GBK, dan lainnya. Di Kalimantan Selatan, tepatnya di Kabupaten Banjar, ada Taman Hutan Raya Sultan Adam. Di Sumatra Selatan ada sebuah hutan kota yang ada sejak zaman Belanda. Taman Wisata Alam Punti Kayu terletak di tengah kota Palembang.

Hutan Pinus di Tengah Kota Palembang

Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu menawarkan pengalaman keanekaragaman hayati yang kaya. Kawasan ini memamerkan keindahan flora yang cukup beragam dengan 71 jenis pohon dari 27 famili yang teridentifikasi di dalamnya. Famili pohon yang dominan adalah fabaceae dan myrtaceae, masing-masing dengan enam jenis.

Kawasan ini memamerkan keindahan flora yang cukup beragam dengan 71 jenis pohon dari 27 famili yang teridentifikasi di dalamnya.

Pohon pinus, pepohonan utama dalam kawasan ini, menghadirkan suasana hutan tanaman yang menenangkan serta memberikan sentuhan alami di tengah-tengah kesibukan Kota Palembang. Pinus merkusii menjadi spesies yang mendominasi, disusul oleh mahoni dan akasia dengan keanekaragaman jenisnya.

Keanekaragaman hayati di sini tidak hanya terbatas pada flora, tetapi juga fauna. TWA Punti Kayu menjadi rumah bagi mamalia seperti monyet ekor panjang, babi hutan, bajing terbang, dan tupai akar. Beberapa jenis burung dilindungi, seperti elang bondol, elang brontok, cekakak sungai, cekakak belukar, burung madu, burung sriganti, elang tikus, raja udang putih biru, serta berbagai jenis burung lainnya, juga teridentifikasi di sini.

Tidak hanya itu, ditemukan pula capung jarum langka, podolestes coomansi, yang masuk dalam IUCN Red List dengan status Data Deficient. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang peran spesies langka ini dalam ekosistem Sumatra, khususnya di TWA Punti Kayu. Jenis reptil seperti kura-kura gading, cecak kayu, kadal kebun, kadal rumput, dan tokek juga menghuni kawasan ini.

Selain sebagai tempat kaya akan keanekaragaman hayati, TWA Punti Kayu juga menawarkan potensi wisata alam. Keberadaan hutan pinus di tengah kota membuatnya mudah dijangkau, dan menjadi destinasi populer di Kota Palembang, terutama saat liburan. Kawasan ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga kerap digunakan oleh mahasiswa/pelajar untuk praktik lapangan dan kegiatan penelitian.

Sejarah Taman Wisata Alam Punti Kayu

TWA Punti Kayu di Palembang dikenal dengan pohon pinusnya yang menjulang tinggi yang ditanam pada masa penjajahan Belanda. Dahulu, ribuan pohon pinus memenuhi kawasan ini, tapi seiring berjalannya waktu, jumlahnya menyusut menjadi hanya ratusan. TWA Punti Kayu sering mengalami perubahan fungsi dan luas lahan. Pada awalnya, kawasan ini merupakan hutan register 51 di Kabupaten Musi Banyuasin (sebelum wilayah Kota Palembang berkembang). Pada 12 Desember 1937, Verbaal Van Grensregeling yang menetapkan besarnya seluas 98 hektar.

Pada 12 Desember 1937, Verbaal Van Grensregeling yang menetapkan besarnya seluas 98 hektar.

Dalam persetujuan Direktur Jenderal Kehutanan nomor: 1337/DJ/I/1980, luas TWA Punti Kayu menyusut menjadi 50 hektar. Sisanya, 48 hektar digunakan untuk keperluan pemerintah daerah I Sumatera Selatan, Kodam II Sriwijaya, dan Asrama Polisi Sumatera Selatan. Pada 7 Maret 1985, melalui SK Menteri Kehutanan No. 57/Kpts-II/1985, kawasan Hutan Punti Kayu diubah menjadi hutan wisata yang berfungsi sebagai paru-paru kota. Kemudian, pada 7 Oktober 2002, Menteri Kehutanan menetapkan Punti Kayu sebagai hutan konser melalui SK No. 9273/Kpts-II/2002.

Daya Tarik TWA Punti Kayu

Taman Wisata Alam Punti Kayu, yang terletak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini, menawarkan ketenangan di tengah kebisingan kota Palembang yang sibuk. Atmosfernya memberikan suasana relaksasi kepada pengunjung yang ingin bersantai. Aksesibilitasnya yang baik membuatnya dapat dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun jalan kaki dengan banyak tempat peristirahatan di tepi jalan untuk mereka yang ingin menikmati suasana sekitar.

Selain keberadaan hutan pinus, lahan seluas 50 hektar ini juga menyediakan waterpark bagi para pengunjung yang gemar dengan aktivitas wisata air. Di sini terdapat beragam fasilitas seperti perosotan dan kolam renang untuk dinikmati, khususnya bagi pengunjung yang membawa keluarga dengan anak-anak.

Taman ini juga memiliki kebun binatang mini. Di area ini, pengunjung dapat melihat berbagai hewan yang umum ditemui di masyarakat sehari-hari, seperti burung, rusa, dan kelinci. Selain itu, tersedia fasilitas outbond yang cocok bagi mereka yang menyukai aktivitas di alam terbuka, seperti flying fox dan trampolin, yang memberikan pengalaman seru sambil menikmati udara segar Punti Kayu.

Kehadiran jembatan gantung dan replika ikon wisata dunia menjadi daya tarik tambahan di TWA Punti Kayu. Di sini, pengunjung dapat menikmati beragam replika ikon wisata dunia seperti kincir angin di Belanda. Dengan berbagai fasilitas ini, TWA Punti Kayu menjadi kawasan yang estetis untuk konten media sosial. Ini juga menjadi kesempatan bagi pengunjung untuk memperkenalkan keindahan TWA Punti Kayu kepada khalayak luas.

Kehadiran jembatan gantung dan replika ikon wisata dunia menjadi daya tarik tambahan di TWA Punti Kayu.

Sebagai kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata alam, TWA Punti Kayu menawarkan pengalaman yang memikat bagi pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan alam dan keindahan ekosistemnya.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

  • balai kasda sumsel, detik, kompas, tribun news palembang,

This will close in 10 seconds