Cari dengan kata kunci

1334_thumb_Timo_ini_digunakan_sebagai_wadah_yang_digunakan_Suku_Sakai_untuk_menampung_madu.jpg

Kehidupan Harmonis Suku Sakai dengan Alam

Walau pola hidupnya masih nomaden, suku ini mampu bertahan hidup dengan menciptakan alat-alat kebutuhan rumah tangga lewat pemanfaatan alam.

Pariwisata

Sakai merupakan salah satu suku yang mendiami kawasan pedalaman Riau di Pulau Sumatra. Nenek moyang Suku Sakai diyakini berasal dari Pagaruyung, sebuah kerajaan Melayu yang pernah ada di Sumatera Barat. Dahulu, Suku Sakai memiliki pola kehidupan yang masih nomaden, berpindah-pindah dari satu kawasan ke kawasan lain.

Pola kehidupan yang masih nomaden ini meninggalkan kekayaan budaya yang menarik. Hal tersebut terlihat dari benda peninggalan Suku Sakai yang dahulu digunakan untuk keperluan hidup mereka di pedalaman. Benda-benda ini terbuat dari bahan baku yang sumbernya seratus persen dari alam, dan memiliki fungsi yang masih sederhana dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Suku Sakai diyakini berasal dari Pagaruyung.

Salah satu benda tradisional peninggalan Suku Sakai adalah timo. Timo merupakan wadah yang terbuat dari kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Bagian sisi wadah diberi batas berbentuk lingkaran yang terbuat dari rotan lalu diberi tali yang juga terbuat dari rotan. Timo digunakan oleh masyarakat Suku Sakai sebagai wadah untuk menampung madu.

Kebudayaan Suku Sakai bercorak agraris.

Kebudayaan Suku Sakai yang bercorak agraris juga ditandai dengan alat-alat yang berfungsi sebagai alat pertanian seperti gegalung galo. Alat yang terbuat dari bambu dan batang pepohonan ini berfungsi sebagai alat penjepit ubi manggalo untuk diambil sari patinya. Sebelumnya, ubi manggalo yang telah dikupas dikumpulkan di dalam wadah yang disebut tangguk.

Menariknya, Suku Sakai juga memproduksi pakaian yang bahannya seratus persen terbuat dari alam. Pakaian orang-orang suku ini dahulu ketika masih hidup dalam sistem nomaden terbuat dari kulit kayu. Pakaian inilah yang digunakan Suku Sakai untuk bertahan hidup selama berpindah-pindah tempat.

Pola hidup Suku Sakai masih tergantung pada alam.

Suku Sakai merupakan salah satu kekayaan kebudayaan yang dimiliki Nusantara. Walau pola hidupnya masih nomaden dan tergantung dengan alam, namun masyarakat Suku Sakai mampu bertahan hidup dengan menciptakan alat-alat kebutuhan rumah tangga lewat pemanfaatan alam.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds