Cari dengan kata kunci

1172_thumb_Pintu-masuk-bagi-para-pengunjung-menuju-kawasan-budidaya-salak-di-Desa-Wisata-Agro-Turi-2.jpg

Berwisata sambil Petik Salak di Desa Wisata Agro Bangunkerto

Dengan luas yang mencapai 27 hektare, desa wisata ini mampu memiliki berbagai jenis salak unggulan yang belum tentu ada di negara lain.

Pariwisata

Jika sedang berkunjung Yogyakarta dan ingin mencicipi kesegaran salak pondoh langsung dari pohonnya, sesekali datanglah ke Desa Wisata Agro Bangunkerto. Desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani salak ini berlokasi di Kampung Gadung, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ketika memasuki kawasan ini, Anda akan langsung disambut oleh sederet pohon salak dan kesejukan udara khas pedesaan.

Berdiri sejak 1989, Desa Wisata Agro Bangunkerto dikelola pertama kali oleh Dr. Soebroto Soedibyo. Desa wisata penghasil salak ini pernah mengalami masa keemasan pada sekitar tahun 2000-an. Dengan luas yang mencapai 27 hektare, Desa Wisata Agro Bangunkerto mampu memiliki berbagai jenis salak unggulan yang belum tentu ada di negara lain.

Desa wisata penghasil salak ini pernah mengalami masa keemasan pada sekitar tahun 2000-an.

Setidaknya ada sekitar 17 jenis salak di desa ini. Sebut saja salak super asli Indonesia, salak madu, salak manggala, salak hitam, salak gading, salak klinting, salak gula pasir, dan beberapa salak lainnya.

Desa dengan julukan “Surga Salak” ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Pengelola menyiapkan berbagai jenis tiket, dari tiket masuk biasa seharga Rp3.000, hingga tiket masuk seharga Rp10.000 dengan fasilitas seorang pemandu serta kesempatan untuk memetik dan memakan salak di tempat. Bila Anda ingin mendapatkan berbagai fasilitas tersebut, lengkap dengan bingkisan salak untuk dibawa pulang, Anda cukup membayar Rp20.000.

Salak gading termasuk ke dalam kategori salak yang paling mahal, karena salak ini termasuk jenis salak langka.

Menurut cerita salah satu pemandu Desa Wisata Agro Bangunkerto, salak yang paling digemari pengunjung adalah salak super. Selain harganya relatif murah, salak ini juga terasa manis dan memiliki daging buah yang besar. Sementara itu, salak gading termasuk ke dalam kategori salak yang paling mahal, karena salak ini termasuk jenis salak langka.

Berkunjung ke desa wisata ini dan memetik salak langsung dari pohonnya merupakan sensasi yang akan menjadi pengalaman yang berkesan. Tak hanya itu, Anda juga bisa memakan salak sambil bersantai memancing ikan di kolam yang sudah disediakan pengelola.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds