Cari dengan kata kunci

Opera Drama Wayang “Sang Penjaga Hati”

opera-drama-wayang-sang-penjaga-hati1.jpg

Opera Drama Wayang “Sang Penjaga Hati”

Sepenggal kisah dari sang penjaga hati yang dengan setia menemani kemanapun kekasih hatinya melangkah untuk mencari kesejatian hidup.

Agenda Budaya

Sepenggal kisah dari sang penjaga hati yang dengan setia menemani  kemanapun kekasih hatinya melangkah untuk mencari kesejatian hidup. Adalah Narasoma dan Setyawati berjalan menuruni jurang terjal berusaha sampai pada lembah kebahagiaan. Bagi keduanya cinta memang sesuatu yang indah, tapi kadang cinta juga memberikan kesedihan yang dalam. Karena cinta pula Setyawati harus terpisah selamanya dengan Bagaspati ayah yang mengasuhnya sejak kecil hingga dewasa.

Karena cinta pula Narasoma merelakan Dewi Madrim adik semata wayangnya harus terpisah dengannya, barangkali begitulah bagi Narasoma melepaskan Madrim ke tangan Pandu adalah bukti cintanya untuk kebahagiaan Madrim.

Dan akhirnya yang paling berat dalam hidupnya adalah terpisah dengan kekasih sejatinya, Dewi Setyawati.  Bharatayuda telah memanggil ksatria Mandaraka yang sudah tidak muda itu untuk turun ke gelanggang payudan demi  Pandawa, Narasoma merelakan nyawanya di gelanggang Bharatayuda  untuk kejayaan Pandawa. Semua dilakukannya karena cinta. Semua dilakukannya karena dia adalah sang penjaga hati.

Bagi sang penjaga hati seperti Narasoma, setiap cerita selalu punya akhir, tapi dalam kehidupannya bersama Setyawati sebuah akhir hanyalah sebuah awal untuk menapaki cerita baru, karena dia adalah Sang Penjaga Hati dalam kehidupan selanjutnya.

Wayang Orang Swargaloka didukung Bakti Budaya Djarum Foundation kembali mempersembahkan sebuah pertunjukan wayang orang berbahasa Indonesia dalam bentuk opera tradisi modern, perpaduan wayang kulit dalam layar lebar dan wayang orang, dengan balutan tarian tradisi kontemporer nusantara, serta diiringi musik orkestra gamelan berkolaborasi dengan instrument musik modern. Hasil kemasan tersebut dinamakan The Indonesia Opera Drayang Swargaloka dan telah memperoleh beberapa penghargaan diantaranya dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pementasan diselenggarakan pada hari Senin tanggal 17 Juni 2019, di Gedung Kesenian Jakarta, dengan menyajikan lakon dengan judul “Sang Penjaga Hati”.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Tagar:

This will close in 10 seconds