Cari dengan kata kunci

gunung-meja-1290.jpg

Gunung Meja di Tengah Kota

Hutan Wisata Gunung Meja memang berada di tengah-tengah wilayah Manokwari, ibukota propinsi Papua Barat. Jaraknya dari pusat kota hanya sekitar 2 kilometer saja, walau dekat, kondisi wilayah Gunung Meja sudah sangat berbeda dari wilayah kota. Seperti deskripsi awal perjalanan kami memasuki Gunung Meja, pepohonan yang rimbun menjadi bagian utama dari gunung.

Pariwisata

Mobil yang kami kendarai melaju kencang di sebuah jalan raya kota Manokwari, Papua Barat. Jalanan menanjak tak membuat kendaraan kami terpengaruh. Tiba-tiba kecepatan melambat dan mobil berbelok secara tajam ke sebuah pintu gerbang bertuliskan Hutan Wisata Gunung Meja. Suasana perkotaan yang sebelumnya kami nikmati, perlahan berganti menjadi suasana hutan yang lebat. Matahari pun tak mampu menembus penuh rimbunnya pepohonan di hutan tersebut. Aroma segar tanaman hijau pun mulai dapat kami hirup. Suara jangkrik dan tonggerek pun bersahut-sahutan sekalipun kala itu hari masih siang. Namun, jalanan yang sudah berlapis aspal kasar cukup menghibur kami, setidaknya mengingatkan kami bahwa kami masih berada di wilayah kota Manokwari.
 
Hutan Wisata Gunung Meja memang berada di tengah-tengah wilayah Manokwari, ibukota propinsi Papua Barat. Jaraknya dari pusat kota hanya sekitar 2 kilometer saja, walau dekat, kondisi wilayah Gunung Meja sudah sangat berbeda dari wilayah kota. Seperti deskripsi awal perjalanan kami memasuki Gunung Meja, pepohonan yang rimbun menjadi bagian utama dari gunung. Tidak heran, gunung yang memang menyerupai meja bila dilihat dari kejauhan ini seringkali menjadi tempat rekreasi hiking dan piknik bagi warga Manokwari layaknya warga Jakarta pergi ke gunung Pangrango.

Konon, Gunung Meja pada jaman penjajahan adalah wilayah pertahanan Jepang dari serangan sekutu. Mereka menjadikan Gunung Meja sebagai basis pertahanan terakhir ketika mereka terdesak oleh pasukan sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Serangan sekutu dari wilayah laut membuat Jepang harus memutar otak untuk bertahan di wilayah Manokwari. Salah satu bukti otentik hasil pemikiran Jepang untuk bertahan adalah banyaknya bunker yang tersebar luas di wilayah kaki Gunung Meja. Namun, kondisi bunker-bunker ini sudah tidak lagi dapat dinikmati, karena banyak yang sudah tertimbun tanah atau dijadikan tempat penampungan air oleh warga sekitar gunung.

Selain bunker-bunker tersebut, sekitar 800 m dari pintu masuk Hutan Wisata Gunung Meja terdapat sebuah tugu peringatan keberadaan tentara Jepang di Manokwari pada saat perang dunia ke-2. Lokasinya tidak terlalu besar, hanya sebuah taman kecil dengan gapura dan 2 tugu peringatan. Tugu ini memang dibuat oleh pemerintah Jepang, ketika mereka menjemput jenazah-jenazah tentara Jepang yang gugur dan dikuburkan di area Gunung Meja. Pemerintah Jepang bekerjasama dengan pemerintah daerah Manokwari sepakat membuat tugu ini untuk mengenang mereka yang gugur dalam perjuangan. Walaupun terkesan menyedihkan, namun dari tempat ini kami dapat melihat pemandangan kota Manokwari dari ketinggian.

Hutan Wisata Gunung Meja sebenarnya adalah kawasan hutan lindung yang dimiliki Manokwari. Tidak hanya kaya akan nilai sejarah, gunung ini pun memiliki flora dan fauna yang beragam. Tumbuhan seperti pohon jati dan fauna seperti kelelawar banyakkami temui di seluruh wilayah gunung. Bahkan, bila beruntung, burung langka seperti Taun-taun (Hornbill) pun sesekali menampakkan dirinya. Gunung ini seperti oasis di tengah hiruk pikuknya pertumbuhan kota Manokwari ke arah modernisasi.

Perjalanan menelusuri Gunung Meja pun kami lanjutkan. Udara yang lembab dan vegetasi hutan yang begitu kaya semakin membuat kami tidak percaya bahwa hutan ini ada di tengah kota modern yang sedang berkembang. Hutan ini begitu tenang. Berbagai kekayaan yang dimiliki hutan Gunung Meja seolah membius kami untuk terus terkagum pada mahakarya Sang Pencipta. [@phosphone/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds