Cari dengan kata kunci

gereja_katedral_ambon_1290.jpg

Keselarasan Umat Manusia di Gereja Katedral Ambon

Seperti Ambon, gereja ini bukan hanya milik umat Katolik, tetapi seluruh umat manusia di Kota Ambon.

Pariwisata
Tagar:

Pada tanggal 1 Januari 1546, seorang misionaris Katolik yang berasal dari Spanyol tiba di Ambon, kawasan Hindia Portugis pada masa itu. Sosok dengan perawakan tinggi kurus ini baru saja melakukan perjalanan jauh dari misinya di Srilanka. Ia tinggal di Pulau Ambon hingga pertengahan bulan Juni, namun ia banyak meninggalkan kesan baik di Ambon. Ia dikenal begitu dekat dengan masyarakat setempat yang ketika itu sangat haus akan pengharapan kasih Tuhan semesta alam. Ia mengenalkan kasih Tuhan yang tidak berkesudahan kepada para penduduk lokal, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk dibaptis dengan iman Katolik layaknya sang misionaris. Kisah ini adalah salah satu tonggak sejarah awal gereja Katolik di Indonesia dan pria misionaris ini adalah seorang santo yang hingga kini dikenal sebagai Santo Fransiskus Xaverius.

Nama Santo Fransiskus Xaverius begitu melekat di gereja ini.

Nama Santo Fransiskus Xaverius begitu dikenal di Maluku, khususnya Ambon. Nama ini menjadi sebuah pengingat tentang seorang misionaris yang telah banyak mengajarkan kebesaran kasih Tuhan kepada segenap masyarakat Ambon. Bahkan, namanya diabadikan sebagai nama gereja katedral Katolik yang ada di Kota Ambon. Gereja itu begitu megah dan indah berdiri di tengah Kota Ambon. Nama Santo Fransiskus Xaverius begitu melekat di gereja ini dengan harapan pelayanan yang dilakukan oleh gereja dapat menyerupai pelayanan Santo Fransiskus Xaverius yang dikenal dekat dengan kaum miskin.

Memasuki pintu gerbang Gereja Katedral Ambon, kita akan melihat satu arsitektur bergaya Eropa yang begitu megah sebagai bangunan utama gereja. Beberapa patung dari tokoh-tokoh suci umat Kristiani tampak berdiri di atas pintu depan gereja dan memberikan kesan gotik yang sangat terasa. Pintu masuk gereja yang cukup besar, dua buah menara, serta satu tempat lonceng, menghias tampilan indah gereja Katolik terbesar di Maluku tersebut.

Di sisi kanan halaman gereja, terdapat relief yang menggambarkan perjalanan sejarah Katolik di Maluku.

Ada yang menarik ketika kita melihat ke sisi kanan halaman gereja. Sebuah relief yang menceritakan perjalanan sejarah Katolik di Maluku tergambar dengan sangat jelas. Salah satu yang diceritakan adalah kisah kedatangan Santo Fransiskus Xaverius dalam misinya di Maluku dan Maluku Utara. Relief berwarna emas di atas dinding marmer ini terlihat sangat indah dan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang mengunjungi Gereja Katedral Ambon.

Memasuki ruang ibadah utama, kita akan melihat altar yang begitu megah. Gereja ini bahkan dapat menampung sekitar 1.000 jemaat karena memiliki tambahan balkon di dalam ruang ibadah utama. Seperti gereja Katolik pada umumnya, katedral ini juga dilengkapi dengan gua Maria yang menjadi tempat umat Katolik berdoa secara pribadi dalam suasana yang lebih tenang. Secara umum, arsitektur gereja ini memang dipengaruhi gaya Eropa modern yang indah dan megah.

Secara umum, arsitektur gereja ini dipengaruhi oleh gaya Eropa modern yang indah dan megah.

Gereja Katedral Ambon ini terletak di Jalan Pattimura di pusat Kota Ambon. Walau gereja ini adalah tempat ibadah umat Katolik, namun gereja ini terbuka bagi semua orang yang mungkin hanya ingin berkunjung dan menikmati sejarah serta arsitektur gereja. Keberadaan Gereja Katedral Ambon ini cukup penting di dalam menjaga keselarasan kerukunan antar umat beragama di Kota Ambon. Seperti halnya Ambon, gereja ini bukan hanya milik umat Katolik saja, tetapi milik seluruh umat manusia yang ada di Kota Ambon.

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Phosphone

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds