Ada sebuah kisah menarik dibalik pembuatan Kue Apem. Selain dikenal sebagai panganan tradisional, Kue Apem sebenarnya menyimpan makna kebersamaan di dalamnya.
Sebut saja di Cirebon, Kue Apem yang terbuat dari adonan tepung beras, tapioka, kelapa parut, tape serta bibit roti ini lazim disajikan saat bulan Sapar. Di beberapa rumah di sudut kota Cirebon, tidak mustahil jika banyak ibu-ibu yang bahu membahu membuat Kue Apem untuk dibagik-bagikan kepada tetangga.
Selain sebagai simbol sebuah kebersamaan, Kue Apem juga dipercaya penduduk sekitar sebagai tolak bala.
Tradisi ini masih berlangsung hingga saat ini, karena selain memupuk kebersamaan, gotong royong yang tercipta saat pembuatan Kue Apem juga mempererat tali silaturahmi.