Cari dengan kata kunci

“Beralas Bumi, Beratap Langit” Kisahkan Kehidupan dan Budaya Orang Rimba

beralas-bumi-beratap-langit-kisahkan-kehidupan-dan-budaya-orang-rimba.jpg

“Beralas Bumi, Beratap Langit” Kisahkan Kehidupan dan Budaya Orang Rimba

Dalam enam puluh menit, Maudy Koesnaedi bercerita tentang perjalanan hidup orang rimba, masyarakat adat yang masih tinggal di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi

Agenda Budaya

“Sejak bumi berdiri di mana kita berpijak 

Langit selebar payung

Adat nenek moyang kami hidup dan mati

Sudah seharusnya kami pelihara dan lestarikan

Hidup beralas bumi, beratap langit

Iya, kami adat rimba.”

Kalimat di atas merupakan sedikit cuplikan dari naskah bertajuk Beralas Bumi, Beratap Langit persembahan Komunitas Panggung Bercerita yang diprakarsai Maudy Koesnaedi. Lakon yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini mengangkat cerita tentang kekayaan alam, dan budaya Indonesia melalui sebuah narasi. Pementasan ini digelar selama dua hari yaitu, pada Jumat, 27 September 2019 dan Sabtu, 28 September 2019 di Studio 7, TVRI Senayan, Jakarta. 

Dalam enam puluh menit, Maudy Koesnaedi bercerita tentang perjalanan hidup orang rimba, masyarakat adat yang masih tinggal di Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi dimana kehidupan mereka masih erat dengan hutan. Orang rimba percaya bahwa mulai dari dalam kandungan, dilahirkan, hingga kematian, semuanya terikat dengan alam. Mereka pun percaya bahwa alam yang menghubungkan orang rimba dengan Tuhan. Kebudayaan orang rimba yang tercermin dalam kehidupan mereka dengan alam, membentuk sebuah keseimbangan menjadi orang-orang yang beralas bumi, beratap langit. 

Pementasan ini diisi oleh para pemain seperti Lutfi Ardiansyah, Bobby Tanamas, Audi Pratama, Kiel Dharmawel, Jagat Alfath Nusantara, Fauzia Rahmatika, Maudy Widitya, dan menampilkan Maudy Koesnaedi sebagai narator. Pementasan ini juga didukung dengan tata busana garapan Teguh Yasa Abratama, tata dialek oleh Jagat Alfath Nusantara, tata artistik garapan Joko Kurnain, tata cahaya besutan Aji Sangiaji dan diiringi musik yang ditata oleh Mia Ismi Halida dan Yesaya Samudra  serta dokumentasi Andi Kanemoto. Naskah yang ditulis oleh Kiel Dharmawel dan Faisal Syahreza ditampilkan secara indah di bawah Pimpinan Produksi Laura Althea, dan dibawah arahan Sutradara Wawan Sofwan.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Tagar:

This will close in 10 seconds